Baca Novel Menikahi Paman Pacarku Gratis Full Episode – Mau membaca novel terbaru, namun kamu kehabisan ide novel apa yang harus dibaca?
Kamu bisa membaca novel online gratis melalui aplikasi novel digital maupun situs web yang menyediakan layanan membaca novel secara online dengan gratis.
Kini sudah tersedia banyak sekali aplikasi penyedia baca novel online secara gratis dan juga berbayar yang bisa kamu gunakan untuk membaca novel seperti, MangaToon, NovelMe, NovelToon, Wattpad, Dreame Innovel, GoNovel, HiNovel dan masih banyak lagi.
Nah, Kali ini SenjaNesia akan bagikan link dan cara baca Novel Menikahi Paman Pacarku Full Episode karya Intan Sr secara gratis dan lengkap.
Deskripsi Novel
Judul: Menikahi Paman Pacarku
Penulis: Intan Sr
Penerbit: Novelme
Rating: 9.8 (Sangat bagus)
Genre: Romantis
Karya Lain: –
Sinopsis Novel Menikahi Paman Pacarku
Adelia baru saja kembali dari menempuh pendidikan di luar negeri. Dia pulang tanpa memberi tahu siapa pun dengan maksud memberi kejutan, termasuk pada Erick, kekasihnya.
Tak disangka, justru Adelialah yang terkejut karena kekasihnya berselingkuh dengan kakaknya, Ester. Dalam keadaan patah hati, Adelia pergi ke bar bersama Vanya, sahabatnya. Di sana mereka bertemu dengan seorang pria.
Vanya menyuruh Adelia mendekati pria itu karena menurut Vanya, pria itu adalah paman dari Erick. Adelia bisa balas dendam pada Erick melalui pamannya. Seperti disambar petir, setelah Adelia mendekatinya, pria itu malah mengajak Adelia menikah.
Adelia menerima tawaran itu dengan tujuan agar Erick dapat menghormatinya jika bisa menjadi tantenya Erick. Pernikahan mereka memang tidak seperti pernikahan biasanya.
Namun, setiap Adelia mendapat musibah, pria itu selalu hadir dan membantunya. Saat cinta tumbuh di antara mereka, sebuah fakta pun terungkap.
***
Selingkuh di Depan Mata
“Apa yang sedang kalian lakukan!!!” seru Adelia. Sekujur tubuhnya gemetar sebab begitu membuka pintu ruangan keluarga, dia mendapatkan pemandangan yang membuatnya geram dan sakit hati.
“Ah—itu.” Erick terkejut, kekasih Adelia itu langsung melepaskan pelukannya setelah terdengar suara Adelia menggema di ruangan keluarga.
Tapi sudah terlambat bagi Erick, karena Adelia sudah melihat semuanya. Melihat bagaimana Erick melumat bibir Ester penuh dengan nafsu.
Wajah pucat Adelia masih menatap kedua orang itu bergantian.
Sementara itu Ester yang jelas-jelas sudah ketahuan tampak tidak peduli.
Dia membenarkan bajunya seolah-olah Adelia tidak ada di sana. Dia menumpangkan salah satu kakinya pada kakinya yang lain. Rok mini yang ia kenakan sampai membuat paha mulusnya terlihat jelas.
“Erick, katakan padaku. Kalian sebenarnya memiliki hubungan apa di belakangku!” Adelia bertanya sekali lagi setelah Erick tak menjawab pertanyaan Adelia tadi.
Namun bukan jawaban dari Erick yang Adelia dapatkan melainkan lirikan sebal dari Ester.
Kakaknya itu berdiri dengan angkuh, setelah menahan Erick untuk tidak bergerak sedikit pun dari sofa. Ester melangkah maju menghampiri Adelia yang saat ini masih lelah setelah pulang dari perjalanan bisnisnya.
Ester mendekatkan bibirnya di dekat telinga Adelia. “Ini bukan urusanmu, lebih baik kamu pergi daripada sakit hati setelah tahu apa yang akan aku lakukan dengan Erick nanti,” desis Ester.
Mata Adelia membulat. Dia memundurkan langkahnya.
“Dasar jalang!” pekik Adelia. Ester yang dikatai seperti itu tentu saja tidak terima.
Dia menjambak rambut Adelia yang lebat. Adelia yang tak terima ikut menarik rambut kakaknya sampai Ester menjerit kesakitan.
Mendengar suara keributan dari ruang keluarga. Ibu Ester dan Adelia gegas masuk ke dalam ruangan untuk melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Melihat rambut Ester dijambak oleh Adelia. Inneke, ibu mereka berdua langsung menghampiri dan mencekal tangan Adelia.
“Apa yang sudah kamu lakukan pada kakakmu!” Suara ibu Adelia terdengar memenuhi ruangan. Adelia berhenti, pun dengan Ester.
Kakak Adelia itu langsung berdiri di samping Inneke untuk meminta pembelaan. “Dia yang memulai duluan, Bu,” rengek Ester.
Inneke membulatkan matanya. Sampai akhirnya tangannya melayang dan mendarat keras di pipi mulus milik Adelia.
Suara tamparan itu terdengar begitu keras. Membuat Adelia tak percaya dengan apa yang dilakukan ibunya padanya.
Pipinya terasa memanas. Sama seperti hatinya yang beberapa saat yang lalu melihat perselingkuhan antara kakaknya sendiri dengan kekasihnya.
Tangan Adelia masih memegang pipi bekas tamparan dari ibunya. Ia menatap nanar ibunya dan Ester secara bergantian.
Adelia melirik Erick yang tengah berjalan ke arahnya. Ia pikir kekasihnya itu akan membelanya. Namun ternyata tidak.
“Kamu tidak apa-apa kan?” tanya Erick. Dia bertanya pada Ester, bukan Adelia.
“Dia yang menjambakku duluan, lihatlah rambutku rontok gara-gara tangannya yang kuat.” Ester menunjukkan rambutnya yang sebenarnya tidak apa-apa pada Erick.
Adelia langsung memalingkan wajahnya.
“Kenapa ibu melakukan ini kepadaku? Kenapa kamu melakukan ini padaku, Kak?! Memangnya apa salahku!” tanya Adelia dengan suara gemetar.
“Karena kamu sudah mengataiku jalang! Apa kamu lupa?!” Ester tak mau kalah.
Inneke yang mendengar jika Ester dikatai Adelia jalang tidak terima. “Hei gadis bodoh! Seharusnya kamu sadar diri. Di rumah ini siapa yang jalang!” Dengan ujung telunjuknya, Inneke mendorong kepala Adelia berkali-kali.
“Kamu selalu pergi dan menggunakan alasan perjalanan bisnis agar bisa keluar kota memangnya aku tahu apa saja yang sudah kamu lakukan di luaran sana? Bisa saja kamu menggoda lelaki dan tidur dengan mereka,” tuduh Inneke.
“Kamu bahkan tidak jauh lebih baik dari Ester. Jadi jangan sok paling cantik di rumah ini. Dan merasa menang hanya karena kamu bisa bekerja,” lanjut Inneke.
“Lebih baik kamu masuk ke dalam kamarmu, ini urusan mereka berdua dan tidak ada sangkut pautnya denganmu!” perintah Inneke.
Adelia berdecih, menatap bayangan Ester dan Erick dengan tatapan meremehkan dan benci.
Dia naik ke atas tanpa perlawanan. Lagi pula dia sudah muak jika berada di dalam ruangan itu terlalu lama, karena melihat mereka berdua ada di sana.
Dia akhirnya memilih untuk berdiam diri di dalam kamar meski pikirannya melayang ke mana-mana. Adegan di mana Erick mencumbu kakaknya terus berputar di atas kepalanya.
Sebenarnya hari ini adalah hari yang Adelia tunggu.
Setelah satu minggu dia melakukan perjalanan bisnis dan tak bisa bertemu dengan kekasihnya, Erick. Dia berniat untuk pulang tanpa memberitahu kekasihnya itu sebagai kejutan.
Tapi bukan Erick yang terkejut melainkan Adelia yang mendapatkan kejutan itu.
Erick memang mengatakan jika dia berada di rumahnya hari ini. Tapi Adelia tidak akan menyangka kalau kekasihnya tersebut akan melakukan hal tersebut dengan Ester.
Tak mau tenggelam dalam kekalutannya sendiri, akhirya Adelia menelepon Vanya, sahabatnya. Dia ingin mengajaknya untuk pergi ke bar karena perasaannya yang buruk.
“Kamu sudah sampai rumah?” tanya Vanya ketika Adelia mengajak Vanya untuk bertemu di bar.
“Hmm, sudah,” jawab Adelia lemas.
“Kamu seperti orang sakit, tapi ingin pergi ke bar? Kamu tidak salah kan?”
“Tidak. Sudahlah, tunggu aku di sana. Satu jam lagi aku akan sampai di sana.”
“Hmm, oke.” Vanya pun setuju.
Baca Juga: Novel Imperfect Couple
Selepas menutup teleponnya, Adelia membersihkan dirinya. dia akan berdandan secantik mungkin.
Menghibur dirinya dengan caranya sendiri. Ia mengambil sebuah baju dari lemarinya, dia menyingkirkan pakaian formalnya dan menemukan deretan pakaian yang sudah lama ini tak diliriknya.
Adelia mengambil sebuah sexy skirt untuk memamerkan kaki jenjangnya. Dan V neck blouse untuk menonjolkan bagian dadanya. Ia memilih warna pink peach agar terlihat lebih menarik.
Tak lupa dia menyemprotkan parfum pada tubuhnya agar lebih menggoda. Untuk sesaat dia akan melupakan Erick.
Satu jam kemudian …
Adelia sampai di sebuah bar yang sudah dipenuhi orang-orang yang asik dengan minumannya dan beberapa menikmati musik yang mengalun di sana.
Mata Adelia sedang mencari Vanya, yang ternyata sudah duduk di dekat meja bartender. Vanya melambaikan tangannya, dia sudah setengah mabuk rupanya.
“Sudah lama sampai di sini?” tanya Adelia sedikit meninggikan suaranya. Vanya hanya mengangguk, ia menawarkan minuman pada Adelia.
Mata Vanya mengamati seseorang yang tampaknya sudah mencuri perhatiannya sejak tadi.
“Kamu lihat yang ada di sana siapa?” tanya Vanya sambil menunjuk seorang lelaki tampan yang tengah duduk sendirian di sana.
“Aku tidak kenal, kenapa?” Adelia melirik penasaran ke arah Vanya.
Darimana dia bisa tahu lelaki yang berada di sana, sementara dia saja jarang pergi ke bar akhir-akhir ini.
“Arga Pradipta.” Vanya menjawab pertanyaannya sendiri. Senyum licik terukir di bibirnya. “Kamu telah dikhianati oleh Erick, kan?”
Adelia mengangguk.
Ketika di telepon tadi Adelia memang mengatakan pada Vanya jika Erick sudah berbuat sesuatu yang tidak wajar dengan Ester.
“Kamu bisa mendekatinya dan buat Erick menyesal karena telah membuangmu.”
Mata Adelia masih menatap lelaki itu dari tempat duduknya. Lelaki tampan dengan rahang yang tegas dan juga—sepertinya dia sulit untuk didekati. Terlihat beberapa kali wanita-wanita yang menggodanya menyerah dan pergi dari mejanya.
“Coba saja kamu dekati, dia adalah Pamannya Erick.”
Ucapan dari Vanya membuat Adelia sontak membuat Adelia menoleh ke arah sahabatnya itu.
“Kamu bisa dekati dia dan gunakan Arga untuk membalaskan dendammu pada Erick.”
Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya Adelia mau juga saran yang Vanya berikan.
Dengan bermodalkan sebotol whisky, dan tubuh yang seksi menggoda Adelia akan mencoba untuk mendekati Arga.
Dia berjalan membelah manusia yang menghalangi jalannya untuk sampai ke meja Arga.
Setelah sampai di sana, bukannya sambutan hangat. Adelia malah mendapatkan tatapan dingin dari lelaki itu.
Adelia duduk di depan Arga. Meletakkan sebotol whisky-nya di sana. Adelia menatap Arga dalam-dalam bahkan ketika lelaki itu tak mau melihat ke arahnya.
Baca Juga: Novel Little mom
Pandangan Adelie mengikuti ke mana mata itu sedang menatap. Adelia tersenyum sambil memainkan rambutnya yang hitam dan panjang. Memutar-mutarnya sampai
Arga melirik, kemudian bersikap seolah tidak ada Adelia di sana.
“Mau kutuangkan minuman untukmu?” tanya Adelia sambil memamerkan botolnya pada Arga.
Arga mengabaikan Adelia. Tapi wanita itu tak menyerah.
Dia menarik gelas Arga. Kemudian menuangkan tanpa persetujuan lelaki tersebut.
“Agh!” pekik Adelia sengaja lebih dramatis ketika seseorang tak sengaja menyenggolnya dari belakang. Dan hal itu berhasil membuat Arga melihat ke arahnya.
Adelia tersenyum lagi. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Dia kemudian menaikkan satu kakinya dan ia tumpangkan pada kakinya satunya lagi di depan Arga. Hingga menampakkan pahanya yang mulus.
Pria mana yang tak akan tergoda dengan pemandangan itu? Selama dia masih normal.
Dan lelaki itu memang sempat mengalihkan perhatiannya, melirik Adelia meskipun lirikan itu memiliki arti jika dia sangat terganggu.
“Jangan jual mahal, aku hanya ingin menemani kamu minum kok.”
Adelia mengangkat gelasnya. Kemudian menyentuhkan gelasnya pada gelas Arga sebagai ajakannya untuk bersulang. Tetapi karena Arga bergeming. Akhirnya dia meneguk minumannya sendirian.
Arga masih diam. Sementara Adelia bertahan di sana sampai beberapa menit. Dia menceritakan banyak hal yang sebenarnya tak ingin Arga dengar.
“Kamu sangat tampan. Wanita yang melihatmu pertama kali pasti akan langsung tertarik padamu,” puji Adelia.
“Aku sudah sering mendengar kalimat itu.” akhirnya Arga mau meminum whisky yang dituang oleh Adelia tadi.
Arga ingin mengusir Adelia secara halus dengan cara mengabaikannya. Tapi lama-lama Arga merasa kalau wanita yang ada di depannya saat itu sangat teguh pada pendiriannya.
“Kenapa melihatku seperti itu?” tanya Adelia.
Arga menghela napasnya. “Salah siapa kamu duduk di depanku.
“Ah sudahlah, kamu sepertinya lelaki berhati tembok. Sama sekali tidak menyenangkan.”
Adelia hendak menyerah, dia menuangkan sisa whisky yang ada di dalam botolnya ke gelasnya sendiri. Kemudian menenggaknya dalam sekali tegukan.
“Aku akan pergi,” pamit Adelia kemudian dia membalikkan badannya.
“Hei,” panggil Arga dengan suara beratnya.
Adelia mematung, kepalanya menoleh ke arah Arga.
“Kenapa? Kamu mau menyuruhku duduk untuk menceritakan banyak hal lagi padamu, huh?!” tanya Adelia sewot.
“Apa kamu mau menikah denganku besok?” Arga memandang wajah Adelia yang kemerahan karena alkohol. Sementara Adelia mematung dan tak percaya dengan apa yang ia dengar baru saja.
“Apa? Menikah denganmu?”
Baca Juga: Novel Alaska
Untuk membaca novel Menikahi Paman Pacarku selengkapnya maka simak Link dan cara baca dibawah ini.
Baca Novel Menikahi Paman Pacarku Full Episode
Bagaimana kisah cerita ini selanjutnya? Untuk baca novel yang bergenre romantis ini, kamu bisa membacanya melalui Aplikasi NovelMe yang dapat kamu unduh secara gratis di Play Store.
Kemudian setelah aplikasi tersebut terinstall di HP-mu maka cari dikolom pencarian dengan judul lengkap “Menikahi Paman Pacarku” atau melalui link dibawah ini.
Link Baca Novel Menikahi Paman Pacarku Full Episode:
Klik Link diatas untuk mendownload atau membaca novel ini, tekan tombol baca untuk mulai membaca novel ini secara lengkap dan gratis sampai dengan full episode completed.
Baca Juga: Under The Oak Tree Novel
Akhir Kata
Nah, itulah dia review singkat dari SenjaNesia mengenai cara membaca novel Menikahi Paman Pacarku Gratis Lengkap Full Episode By Intan Sr. Novel ini adalah sebuah novel favorit yang sedang viral dan sangatlah cocok untuk dibaca bagi kamu yang suka novel bergenre romantis.
Bagaimana pendapatmu mengenai novel terbaru ini? Apakah memang seru untuk di baca? Silahkan berkomentar di kolom komentar dibawah.